Senin, 13 Maret 2017
Serahkan Bantuan ke 50 Kota, IRDINANSYAH : SEMOGA BISA MERINGANKAN BEBAN YANG TERTIMPA MUSIBAH
Bencana
banjir dan longsor yang menimpa Pangkalan Kabupaten 50 Kota beberapa waktu lalu
menjadi perhatian semua pihak, tak terkecuali Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.
Bupati
Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi didampingi Asisten Pemerintahan Mukhlis, Kepala
BPBD Indra Kesuma, Kabag Humas menyampaikan turut prihatin terhadap musibah
yang menimpa dan mengantarkan langsung bantuan logistik bagi korban banjir dan
longsor ke Kabupaten 50 Kota, Selasa (7/3/2017).
Bantuan
berupa uang tunai Rp.25 juta dan logistik berupa air mineral 200 dus, mie
instan 158 dus, biskuit 100 dus, pakaian layak pakai 8 paket diterima langsung
Wakil Bupati 50 Kota Ferizal Ridwan di halaman kantor Bupati di Sarilamak.
Dalam
kesempatan itu, Bupati Irdinansyah menyampaikan rasa prihatin dan duka cita
atas musibah yang menimpa Kabupaten 50 Kota. “Saya mewakili masyarakat Tanah
Datar menyampaikan rasa duka, dan semoga bantuan yang tidak seberapa ini bisa
sedikit meringankan beban dan duka masyarakat 50 Kota yang tertimpa bencana”
sampai Irdinansyah.
Irdinansyah
menambahkan, bantuan yang disumbangkan diperoleh dari sumbangan yang
dikoordinir Dinas Sosial. “Sumbangan dari ASN se Tanah Datar, jajaran kemenag,
mahasiswa dan bahkan dari masyarakat Tanah Datar” ujar Irdinansyah.
Sementara
itu Wabup 50 Kota Ferizal Ridwan menyampaikan terima kasih atas sumbangan dari
masyarakat Tanah Datar yang langsung diantarkan Bupati Tanah Datar. “Kami
sangat berterima kasih dan mengapresiasi terhadap sumbangan yang diberikan,
Insyaallah akan kami distribusikan secepatnya sehingga dapat segera
dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan” pungkasnya. (David)
TANAH DATAR SOSIALISASI SAKIP GUNA TINGKATKAN PEMAHAMAN ASN
Guna
meningkatkan pemahaman Aparatur Sipil Negara (ASN), Pemerintah Kabupaten Tanah
melaksanakan kegiatan peningkatan pemahamanan tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) bertempat di aula Kantor Bupati Tanah Datar
di Pagaruyung, Selasa (07/3/2017).
Pada
acara tersebut menghadirkan Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Apratur
dan Pengawasan Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi RI
Muhammad Yusuf Ateh sebagai pembicara dan narasumber didampingi Asisten Deputi
Bidang Koordinasi Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Akuntabilitas Aparatur
dan Kepegawaian Ronald Andrea Anas beserta tim Budi Prawira dan Astri Mefayani.
Tampak
hadir Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kemenpan RB M. Shadiq
Pasadiqoe, Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi, Staf Ahli Bupati, Sekda
Hardiman, Asisten I, II, III, Kepala OPD, pejabat eselon III, IV se Tanah
Datar.
Bupati
Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi dalam sambutannya menyampaikan, selamat datang
kepada Deputi Reformasi Birokrasi , Akuntabilitas Apratur dan Pengawasan KemQentrian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi RI Muhammad Yusuf Ateh serta Staf
Ahli Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kemenpan RB M. Shadiq Pasadiqoe di
Kabupaten Tanah Datar.
“Kami
tahu kesibukan Bapak Deputi dan Bapak Staf Ahli sangat padat, namun masih
menyempatkan diri untuk menghadiri undangan kami, tentu ini menjadi motivasi
tersendiri bagi kami untuk mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya guna
menjadikan Tanah Datar lebih baik lagi ke depan” sampai Bupati.
Ditambahkannya
lagi, SAKIP merupakan satu aspek penting
dan penentu keberhasilan serta menjadi bagian utama dalam mewujudkan
good goverment dan clean goverment. “Akuntabilitas tidak terbatas hanya pada
pertanggungjawaban keuangan, namun juga pertanggungjawaban non keuangan,
seperti kinerja yang berupa output
bahkan outcome atau benefit yang dicapai dari pelaksanaan
program kegiatan” tambah Irdinansyah.
Bupati
Irdinansyah juga menerangkan, terdapat 6 aspek yang merupakan rangkaian tak
terpisahkan dalam penerapan SAKIP. “dalam SAKIP ada 6 aspek penting, yakni
Rencana Strategis, Perjanjian Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pengelolaan Data
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Review
dan evaluasi kinerja” terangnya.
Diakhir
sambutannya Bupati Irdinansyah menghimbau kepada seluruh kepala OPD Tanah Datar
maupun tim penyusun yang terlibat langsung dalam SAKIP untuk mengikuti kegiatan
ini dengan sebaiknya. “kalau ada dinas luar atau tugas lainnya, wakilkan dulu
atau kalau bisa di tunda dulu, ikuti kegiatan ini dengan sebaiknya, karena
tidak mudah menghadirkan narasumber yang hadir kali ini” himbaunya.
Sementara
itu Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kemenpan RB M. Shadiq
Pasadiqoe menyampaikan agar semua ASN Pemerintah Tanah Datar mengikuti kegiatan
ini dengan sebaiknya. “Nilai Tanah Datar sekarang berada di CC dan diharapkan
ke depan minimal mampu di nilai BB sehingga reward dari pemerintah pusat tetap
didapatkan dan ditingkatkan lagi” sampainya.
Disamping
itu M.Shadiq juga menghimbau agar ASN tetap menjaga kekompakan. “wujudkan dan
pertahankan lingkungan kerja yang mampu bekerjasama, bukan sama bekerja”
himbaunya.
Di
kesempatan selanjutnya, Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Apratur dan
Pengawasan Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi RI Muhammad
Yusuf Ateh memaparkan SAKIP adalah
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan, dimana sistem ini merupakan
integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan
kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan. Dalam
hal ini, setiap organisasi diwajibkan mencatat dan melaporkan setiap penggunaan
keuangan negara serta kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku.
“Kunci
dari SAKIP adalah setiap dinas, pejabat, staf ataupun setiap ASN harus
mengetahui fungsi dan perannya dalam roda pemerintah daerah, kalau hal ini
dicapai, maka nilai BB tidak mustahil bahkan bisa memperoleh nilai A seperti
kota Bandung” ujar M. Yusuf Ateh.
Apalagi
ujar M. Yusuf Ateh, Tanah Datar terbukti mempunyai orang-orang yang pintar
seperti Bapak Shadiq sehingga keinginan dan tujuan meningkatkan nilai bukan hal
mustahil. (David)
Kamis, 02 Maret 2017
IRDINANSYAH INGIN PADI SALIBU DI TIAP NAGARI
Teknologi Salibu merupakan cara penanaman padi hanya sekali tanam dan petani akan panen tiga kali, dimana teknologi ini memanfaatkan tunas yang kembali muncul ketika siap panen. Teknologi ini terbukti mampu meningkatkan hasil produksi dengan meningkatkan indek tanam, umur relatif pendek, kebutuhan air sedikit, biaya produksi rendah karena penghematan dalam pengolahan tanah, penanaman, penggunaan bibit dan kemurnian genetika bibit yang tetap terpelihara.
Sementara
itu, jajar legowo merupakan salah satu sistem penanaman padi di Indonesia yang
intinya dilakukan dengan mengatur jarak tanam antar benih pada saat penanaman.
Sistem jajar legowo 2 :1 adalah setiap 2 baris diselingi satu baris kosong
dengan lebar dua kali jarak tanam dan pada jarak tanam baris yang memanjang
diperpendek menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya.
Keberhasilan
Nagari Tabek Kecamatan Pariangan dalam melaksanakan tanam padi salibu dengan
memanfaatkan teknologi jajar legowo sistem 2:1 ini membuat Bupati Tanah Datar
Irdinansyah Tarmizi ingin menjadikan Nagari Tabek menjadi nagari padi salibu,
dengan kata lain menjadi contoh bagi nagari lain di Kabupaten Tanah Datar.
Hal
ini terungkap ketika Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi bersama Anggota
DPRD Tanah Datar H. Dafrizal, Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan
Perkebunan Provinsi Sumbar Besli, Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Daryanto
Sabir, Camat Pariangan Suhardi, Kepala UPT Dinas Pertanian Pariangan Irdawati,
Wali Nagari Tabek Beni Monika, dan undangan lainnya hadir di Kelompok Wanita
Tani Flamboyan Jorong Bulu Kasok Nagari Tabek Kecamatan Pariangan melakukan
panen padi salibu hasil teknologi jajar legowo 2:1 untuk yang ketiga kalinya,
dilahan persawahan kelompok flamboyan, Selasa (28/2/2017).
Ketika
melihat manfaat dan keunggulan dari teknologi tanam padi ini, Bupati
Irdinansyah Tarmizi bahkan dengan tegas meminta kepada Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten Tanah Datar Daryanto Sabir agar membuat program satu nagari di setiap
kecamatan di Kabupaten Tanah Datar untuk melaksanakan sistem tanam ini.
“teknologi
padi salibu sistem jajar legowo mempunyai banyak keunggulan, yakni biaya
produksi semakin murah, namun hasil bisa meningkat. Ketika hal ini bisa
dilakukan oleh petani di daerah kita, tentu perekonomian masyarakat kita bisa
menjadi lebih baik pula” sampainya.
Irdinansyah
menambahkan, Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar menjadikan pertanian
menjadi salah satu sektor prioritas untuk ditingkatkan. “Pemerintah Daerah
menjadikan pertanian menjadi salah satu sektor prioritas dalam program
pembangunan ke depan, selain dari pengembangan SDM, peningkatan pariwisata
serta peningkatan dan pembangunan infrastruktur” terangnya.
Sementara
itu Besli Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi
Sumbar menyampaikan, nagari Tabek Kecamatan Pariangan merupakan contoh dan
pilot projek di Sumbar dalam pelaksanaan padi salibu. “Kabupaten Tanah Datar
adalah salah satu daerah lumbung beras di Sumatera Barat dan Nagari Tabek ini
salah satu penyumbangnya, terlebih masyarakat di sini telah melaksanakan sistem
tanam padi salibu teknologi jajar legowo, dan telah mampu menarik perhatian
pemerintah pusat sehingga memberikan bantuan untuk daerah ini” sampai Besli.
Besli
memaparkan bahwa pemerintah pusat memberikan bantuan untuk 2.500 hektar sawah
dalam pelaksanaan penanaman sistem salibu ini. “Pemerintah pusat memberikan
bantuan kepada Sumbar sebanyak 2.500 hektar sawah dan untuk Tanah Datar
dialokasikan sebanyak 500 hektar, dimana bantuan berupa bibit, alat tanam dan
panen, pupuk dan beberapa bantuan lainnya” terangnya.
Sementara
itu Ketua Kelompok Wanita Tani Flamboyan Emiwati Agus menyampaikan ungkapan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mengembangkan sistem
padi salibu. “Setelah kami mengenal teknologi padi salibu jajar legowo ini pak,
memang biaya tanam kami berkurang jauh dan hasil panen kami meningkat pak,
terima kasih kami ucapkan kepada pemerintah pusat, propinsi dan kepada Pak
Bupati serta Dinas Pertanian, karena menjadikan nagari kami sebagai pilot projek
program ini” sampainya.
Di
kesempatan itu, Erdiman seorang peneliti dan ahli padi salibu yang merupakan
pensiunan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumbar menyampaikan,
sistem padi salibu mempunyai banyak keunggulan dan manfaat, terutama dalam
meningkatkan hasil panen petani.
“Secara
pribadi saya sangat senang dan bangga melihat perkembangan padi salibu di
Nagari Tabek ini, namun ke depan saya juga mengharapkan agar pemerintah daerah
memberi pelatihan kepada penyuluh pertanian mengenai padi salibu ini dengan
cara melibatkan mereka langsung, karena saat ini saya melihat banyak penyuluh
hanya mengerti teori namun tidak bisa praktek”
sampai Erdiman.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)