Selasa, 01 November 2016
Saksikan FPBM 2016
MASYARAKAT TUMPAH RUAH SESAKI
ISTANO
Tahun
lalu dinamakan Festival Pagaruyung VII menandakan sudah 7 tahun dilaksanakan,
tahun ini berganti bernama Festival Pesona Budaya Minangkabau (FPBM) 2016 yang
merupakan cita-cita masyarakat Tanah Datar dikenal juga dengan nama Luhak Nan
Tuo diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Tanah Datar.
Menteri Pendidikan menima Siriah dalam carano |
Turut
hadir Menteri Pariwisata diwakili Asdep Bidang Pengembangan Pariwisata
Nusantara Esthy Reko Astuty, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Anggota DPR RI
Betty Shadiq Pasadigoe dan Nurzahedi Tanjung, Gubernur Sumatera Barat Irwan
Prayitno, Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim, Wakil Ketua DPRD Sumbar
Arkadius Dt. Intan Bano, Bupati dan Walikota se Sumbar, Tokoh Masyarakat Minang
Fahmi Idris, Andrinof Chaniago, H. Arnis Saleh, Hj. Merrywati, Ketua DPRD Anton
Yondra, dan Forkompinda Tanah Datar dan Padang Panjang dan IKTD se-Indonesia.
Irdinansyah
Tarmizi menyampaikan, berbagai kegiatan guna memeriahkan FPBM dilaksanakan di
Tanah Datar. “Walau pembukaan festival dibuka resmi hari ini, namun berbagai
kegiatan dimulai lebih awal seperti tanggal 21-23 Oktober di Gelanggang Siliah
Baganti (GSB) yang menampilkan atraksi 800 pesilat dari berbagai sasaran silat
di Tanah Datar, tanggal 15, 22 dan 29 Oktober Pacu Jawi di Sungai Tarab, 23-24
Oktober Pacu Kuda di Gelanggang Dang Tuanku Bukit Gombak yang diikuti 150 ekor
kuda dari berbagai daerah termasuk dari DKI Jakarta” sampai Bupati.
Ditambahkannya
lagi, pada acara pembukaan ini menampilkan 1.125 Bundo Kanduang dari 75 Nagari
di Tanah Datar yang menjunjung jamba
(suguhan nasi dan lauk sebagai sambal) yang disuguhkan bagi masyarakat dan
pengunjung yang hadir hari ini. Kemudian ada juga penampilan tari kolosal yang
terdiri dari 300 orang penari dan yang tak kalah menariknya ada 50 orang penari
yang beraksi diatas pecahan kaca.
Irdinansyah
menyampaikan, ada beberapa negara tetangga dan daerah lain di Indonesia yang
hadir dan diundang turut memeriahkan FPBM 2016 ini. “dalam pawai alegoris ada
rombongan dari Negara tetangga Malaysia, daerah tetangga Rokan Hilir, dan
beberapa Kabupaten/Kota lainnya di Sumbar” sampainya.
“Mari
kunjungi bersama keluarga dan rekan serta sahabat lapangan cindua mato tempat
Pagaruyung Ekspo, kemudian gedung nasional Maharajo Dirajo ada pameran
matrilineal yang mencerminkan suasana budaya Minangkabau dan budaya lainnya di
Nusantara, bahkan Museum Adityawarman Padang juga membawa koleksi mereka untuk
disaksikan pengunjung” ajak Irdinansyah.
Sementara
itu dalam sambutannya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Muhadjir
Effendy saat membuka Festival Pesona Budaya Minangkabau (FPBM) di Istano Basa
Pagaruyung menyampaikan Budaya sebagai sebuah identitas suatu bangsa harus
dijaga dan dilestarikan. Budaya lahir dari nilai luhur yang dimiliki manusia
yang menggambarkan kepribadian suatu masyarakat.
Lebih
lanjut Muhadjir menyampaikan, kebudayaan sudah menjadi domainnya Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI. “Saya harus datang ke Tanah Datar menyaksikan
keindahan budaya Minangkabau, ini bentuk tanggung jawab ikut melestarikan dan
mengembangkan kebudayaan,” ucap Muhadjir.
Muhadjir
memberi apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan FPBM di Tanah Datar Luhak
Nan Tuo Pusek Jalo Pumpunan Ikan ini. “Ini langkah yang tepat, memajukan budaya
Minangkabau kemudian dikemas sebaik mungkin sehingga mempunyai nilai jual
pariwisata dan kita perlu kolabolarasi dengan Kementerian Pariwisata,” pesannya
kepada Menteri Pariwisata yang diwakilkan Asdep Bidang Pengembangan Pariwisata
Nusantara Esthy Reko Astuty.
Sementara
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno pun memuji langkah pemerintah daerah di
bawah kepemimpinan Bupati Irdinansyah Tarmizi dan Wakil Bupati Zuldafri Darma
yang mengubah nama dari Festival Pagaruyung menjadi Festival Pesona Budaya
Minangkabau (FPBM). “Dengan perubahan nama, pesan promosinya menjadi kuat,
sebuah langkah cerdas yang digagas Bupati,” puji gubernur.
Melalui
kesempatan ini Irwan Prayitno memuji penampilan seni, atraksi dan pawai budaya
pada alek besar Tanah Datar. Mulai dari arak-arakan 1.125 bajamba, pawai budaya
dari negera Malaysia, provinsi tetangga, kabupaten/kota dan tradisi budaya dari
14 kecamatan. “Mari kita heboh-hebohkan pagelaran budaya sebagai sarana promosi
wisata, ” ajak gubenur kepada bupati/walikota yang turut hadir. (DAVID)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar